Cerita Berbatikku
Sebelumnya maaf judul artikel ini adalah "Cerita Berabtikku" karena sebab blog sedang mengalami gangguan sehingga saya tidak bisa menulis judul artikel pada kolom judul.
Nama saya adalah merchia kirana biasanya dipanggil echi umur saya sekarang 16 tahun dan sekarang saya duduk di bangku SMA kelas 2. Saya hidup dilingkungan orang jawa yang halus di salah satu daerah di Jawa timur yaitu nganjuk. Sejak kecil saya selalu dikelilingi oleh berbagai jenis batik mulai dari batik pedang, batik kawung, batik nganjuk,dll. Oleh karena itu saya tidak asing lagi untuk mendengar kata batik itu sendiri.
Nama saya adalah merchia kirana biasanya dipanggil echi umur saya sekarang 16 tahun dan sekarang saya duduk di bangku SMA kelas 2. Saya hidup dilingkungan orang jawa yang halus di salah satu daerah di Jawa timur yaitu nganjuk. Sejak kecil saya selalu dikelilingi oleh berbagai jenis batik mulai dari batik pedang, batik kawung, batik nganjuk,dll. Oleh karena itu saya tidak asing lagi untuk mendengar kata batik itu sendiri.
Rasa cinta saya terhadap batik mulai berkembang pada saat saya dikelas 1 SMP.
Setiap saya menggambar saya selalu menyertakan beberapa corak batik didalamnya,dan setiap diadakan lomba saya
lebih senang dan nyaman untuk menggunkan batik karena saya mengganggap batik mempunya aura tersendiri yang membuat saya
lebih percaya diri untuk menggunakannya walaupun terkadang teman saya berkata
“mau kemana kamu memakai batik? Ke nikahan ya ?” dan saya pun menjawab “
memakai batik tidak hanya di acara
nikahan, di sehari-haripun kita bisa memakainya karena inilah harta karun
indonesia yang mungkin sudah mulai dilupakan oleh generasi” dan teman saya
itupun diam dan pergi, mungkin ia sadar betapa pentingnya peranan batik bagi kebudayaan indonesia.
Di SMP saya dulu terdapat pelajaran kesenian, pada awalnya
saya hanya disuruh menggambar sketsa batik pada buku gambar saya yang berukuran A4 itu
namun ternyata sketsa itu digunakan untuk model dasaran pembuatan batik yang asli. Betapa senangnya saya saat itu karena
saya belum pernah membuat batik. Dan
tibalah saat yang sangat saya tunggu-tunggu malam,canting,kompor kecil dan panci kecil yang digunakan
untuk menaruh cairan malam. Saya pun
dengan semangat menorehkan canting diatas
kain bersih berwarna putih tersebut. Awalnya sangat sulit dan saya bingung
ketika banyak sekali malam yang
keluar,akhirnya guru kesenianku membantu untuk menggunkan canting. Ternyata canting harus ditiup sebelum kita menggambar diatas
kain. Haha sangat menarik, mohon dimaklumi ini adalah pertama kali saya
memegang canting. Setelah
itu proses perwarnaan dan masih panjang sekali prosesnya namun saya tidak
bosan-bosannya untuk mengikuti langkah demi langkah proses tersebut. Mulai saat
itu saya tambah menggemari batik karena
kekhasan dan prosesnya yang sangat menarik.
Pada saat saya study tour ke jogjakarta sangat senang rasanya
suasana batik dan suasana jawa sangat
kental disana saya berharap di daerah-daerah lain bisa seperti jogja yang masih
bisa mempertahankan batik. Saya
khawatir batik bisa di claim lagi seperti dulu. Saya berfikir kenapa ketika batik ada tidak dijaga namun ketika batik sudah diclaim indonesia baru bersuara . saya
saat mengecewakan hal itu namun ada dampak positif dari kejadian tersebut yaitu
SMP dan SMA sekarang mempunyai seragam batik dihari tertentu. ya ampun.. rasanya seperti
mimpi melihat anak-anak muda menggunakan batik dengan senangnya sekarang tidak hanya orang
tua yang menggunakannya namun semua kalangan bisa menggunkannya.
Mimpi saya untuk batik adalah
semoga batik dapat terus menjadi
identitas bangsa indonesia, dan batik dapat
digunakan semua kalangan dari bayi sampai orang yang sudah tua. Saya merasa
sangat senang dengan adanya dua hal
tersebut. Jangan sampai batik direbut
lagi oleh orang lain,semoga bangsa indonesia bisa tetap menjaga keberadaannya
dan saya ingin membuat sebuah sanggar batik, yang siapa saja bisa belajar bagaimana cara
membuat batik. Semoga saja keinginan saya
dapat terwujud suatu saat nanti. Amin dan hasil dari sanggar bisa dijual dan
dibeli oleh orang yang ingin datang. Dan sekarang di daerah saya sudah banyak
sekali toko-toko baju yang menjual batik itu
sangat bermanfaat bagi saya dan orang-orang lain untuk belanja karena selain harganya yang terjangkau
ternyata itu adalah hasil dari anak bangsa tidak hanya dari toko saja ternyata
toko online juga
sudah ada. Ya ampun makin besar cintaku untuk batik. Semoga batik akan tetap
hidup sampai aku telah tiada nanti. Terimakasih untuk www.berbatik.com yang sudah memberikan kesempatan saya untuk
berbagi cerita pengalaman saya berbatik. Semoga
cerita saya dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menang dalam lomba berbatik ini. Terimaksih J
0 komentar:
Posting Komentar
Comment Please